INTERPRETER GADUNGAN – Kali ini aku akan bercerita tentang penyalur tenaga kerja atau yang biasa disebut headhunter di Indonesia. Salah satu target aku adalah masuk ke perusahaan Jepang karena sesuai dengan basic kuliah dan mungkin rejeki aku di perusahaan Jepang tersebut. Tapi, hati hati ada banyak penyalur tenaga kerja yang nggak jujur. Untuk JAC Recruitment Indonesia, aku rekomendasikan karena aku telah membuktikan mereka bagus sebagai penyalur tenaga kerja.
Sebelum itu, aku mau merekomendasikan salah satu headhunter atau penyalur kerja yang beberapa kali membantu aku memasuki perusahaan Jepang yang bonafide. Kenapa aku bilang bonafide? Karena perusahaan yang aku masuki tersebut memang keren dan mendapat reputasi yang baik dari perusahaan lain. Nama perusahaan yang mengenalkan aku ke perusahaan bonafide tersebut adalah JAC Indonesia. Penyalur tenaga kerja yang ada di Indonesia harus diwaspadai juga lho. Kenapa? Aku pernah kena tipu dayanya. Lho kok begitu? Soalnya kalo aku nggak bayar, maka nggak ditindak lanjuti. Aku merasakanya. Aku akan cerita detailnya.
Selama aku masuk perusahaan Jepang dan bekerja, alhamdulillah gaji yang aku terima sangat lebih dari cukup. Bahkan mungkin lebih banyak. Cuma untuk kesulitan dan lain lain, itu tergantung bagaimana kita menghandle nya.
Keuntungan dicarikan oleh JAC
Selama seleksi dengan JAC Indonesia, aku nggak bayar sepeserpun. Bahkan aku akan membantu menyumbangkan pohon untuk Indonesia. Kalian bisa baca artikelnya di sini. Well, nggak benar juga bahwa kita nggak bayar sama sekali. Tapi, aku garis bawahi bahwa yang membayar adalah perusahaan yang akan kita masuki. Contohnya adalah aku dikenalkan JAC ke perusahaan ABC. Selama proses dan sesudahnya, aku nggak bayar sepeserpun kepada JAC, dia akan bantu sampai dapat pekerjaan. Perusahaan ABC yang menerima kita akan membayar ke pihak JAC karena telah menyediakan SDM (kita) kepada mereka. Apakah gaji kita akan dikurangi oleh perusahaan ABC? Setahu aku ngagak, karena ketika aku iseng iseng nanya ke perusahaan, mereka bilang gaji aku sama dengan yang lain. Ini yang membuat aku yakin dan gaji juga selalu diatas rata rata.
Lalu bagaimana cerita aku ditipu penyalur tenaga kerja? Saat aku resign dari pekerjaan lama, aku juga melakukan pengiriman surat lamaran ke beberapa perusahaan. Salah satu perusahaan yang aku datangi berada di kawasan bukit Indah di Cikampek. Perusahaan besar yang aku datangi adalah perusahaan Jepang.
Aku yang nggak mengerti dunia kerja di pabrik Jepang melamar untuk supervisor. Sebenarnya hal itu kurang tepat karena aku sama sekali nggak mengerti dunia kerja di pabrik, tapi dengan seenaknya melamar sebagai supervisor. Aku hanya membayangkan bahwa harus segera bekerja agar aku mandiri secara finansial.
Bagi kamu yang belum punya sertifikat JLPT, segera ikutan ya. Dengan mengikuti tes JLPT, kamu berkesempatan masuk ke perusahaan jepang lebih besar. Aku saranin sih minimal JLPT N3, N2 dan N1. Jika masih JLPT N5 dan N4, belajar lagi ya.
Baca Juga:
Ketika diinterview, tentu saja hasil yang diterima nggak bagus. Aku yang nggak berpengalaman menjadi supervisor adalah sesuatu yang mustahil. Tapi, perusahaan tersebut sangat sopan dan profesional. Mereka dengan baik hati menolakku. Aku sakit hati pastinya, tapi karena cara mereka yang begitu bagus dalam penyampaian penolakannya, aku nggak butuh waktu lama untuk bersedih.
Interview di Cikampek
Disitu aku berkenalan dengan orang lokal Cikampek dan Karawang. Disitu juga ada orang yang bilang bahwa jika masuk ke PT tersebut, kita harus daftar di lembaga penyalur tenaga kerja miliknya. Karena semua orang ikut, akupun harus ikut. Mungkin dengan mengikuti mereka, akan ada semacam training bagus yang aku terima.
Cukup jauh juga lokasi lembaga penyalur kerja dengan kawasan bukit Indah. Tapi karena aku bersama orang lokal, aku diberi tumpangan. Kita semua ke tempat penyalur tersebut.
Di tempat penyalur tenaga kerja, bnyak sekali orang yang datang. Mereka berdatangan dan keluar nggak ada hentinya. Aku diminta untuk mengisi formulir terlebih dahulu dengan mengambilnya di resepsionis.
Saat inilah yang membuat aku yakin bahwa ada yang salah dari lembaga penyalur kerja ini.
“Mbak, aku mau ambil kertas formulir biodata. Katanya mengambil disini”
“Ok, silahkan membayar uang untuk isi formulir 50.000 dan juga biaya lain sekian ratus ribu.”
Aku dan kawan lain langsung melongo. Kok bayar sih? Apakah lembaga penyalur seperti ini? bukannya nanti setelah kita diterima baru bayar?
“Mbak, kita nggak bawa uang, jika mengisi formulirnya terlebih dahulu, bisa?
“Bisa”, jawabnya dengan nada datar.
Aku langsung mengisi formulir tapi dengan pikiran yang tiada arah. Kenapa harus bayar? Apakah sistemnya seperti ini? Lalu apakah benar jika bayar akan diterima? Pikiran pikiran tersebut bergelayut sampai aku selesai mengisi semua biodata.
Ketika selesai, aku langsung berbincang bincang dengan teman tersebut. Kita bercerita tentang interview gagal dan juga bayar ke lembaga penyalur tenaga kerja. Kita punya pikiran yang sama bahwa seharusnya lembaga penyalur nggak meminta bayaran di muka.
Dan apakah kamu tahu penyalur tersebut menghubungi aku? Sekalipun tidak! Sampai aku kerja di perusahaan Jepang lain dengan bantuan JAC Indonesia.
Pengalaman aku yang berkaitan engan lembaga penyalut tersebut benar atau tidaknya, aku juga kurang tahu. Mungkin setiap tempat berbeda. Tapi, aku yakinkan bahwa jika JAC Indonesia nggak meminta bayaran ke pencari kerja.
Jika kamu ingin penyalur tenaga kerja yang lain, bisa mencari Selanajaya. Aku juga dapat info dari teman yang akan ke jepang akhir tahun 2019 ini bahwa dia dibantu oleh Selnajaya untuk bekerja di jepang. Tapi ingat, lain ladang lain ilalang ya.