Menghadapi bos galak di tempat kerja

Menghadapi bos galak di tempat kerja

INTERPRETER GADUNGAN – Menjadi seorang interpreter atau staff di perusahaan Jepang sangat berbeda kondisi kerjanya dibandingkan dengan bos dari lokal atau negara seperti India, Korea, China dan India. Bermacam macam keunikan terjadi bukan hanya bagi interpreter, tapi juga bagi staf lainnya. Aku akan bercerita tentang beberapa bos yang akan ditemui di perusahaan atau tempat kerjanya.

Menghadapi bos galak di tempat kerja
Pixabay

Ketika memasuki dunia kerja, ada saja yang akan menjadi batu kerikil dalam berkarir. Ada yang batu kerikilnya berupa keluarga (protes karena memilih perusahaan yang kurang bonafid), rekan kerja, dunia kerja, tempat kerja bahkan bos di tempat kerja.

Baca Juga:

Tapi, dari semua pengalaman tersebut, mereka berjasa sekali dalam pengembangan mental aku sampai saat ini. Dari mulai yang nyebelin sampai nyenengin, semua bersatupadu menjadi pengalaman berharga yang tak pernah dilupakan. Terimakasih semua!

1.  Bos biasa

Kelakuan bos ini ya biasa saja. Dimata kita, mereka itu cuma sekedar nama bos yang menempel di depan nama mereka. Kerjaannya mungkin bagus, tapi bawahannya sama sekali nggak begitu ngeh pada orang seperti ini.

2. Bos pintar

Bos ini kadang membuat stafnya kejat kejut karena ide atau pertanyaan yang membuat kita menguras tenaga lebih banyak dalam bekerja. Tapi, bekerja bersama si bos akan menaikkan level bekerja kita ke tingkat yang lebih tinggi.

3. Bos egois

Bos satu ini sering disebut bossy ketika ada obrolan sesama karyawan. Posisi tinggi dan juga kepintarannya tertutupi karena tingkah laku dia yang kurang pantas sehingga apapun tugas yang diberikan, kesannya akan terasa negatif terus bagi bawahannya.

4. Bos pengoreksi

Bos ini suka sekali memperbaiki kesalahan bawahannya, tapi seringnya nggak memberikan solusi. Dia suka marah marah karena menganggap kita salah, tapi solusi terbaik nggak mau dia berikan, alasannya biar bawahannya mikir sendiri.

Menghadapi bos galak di tempat kerja

5. Bos pemimpin

Ini yang paling ideal. Bos ini akan membawa karyawannya ke tahap lebih tinggi. Dia selalu support bawahannya untuk maju. Jika menemui kesalahan atau kekurangan, dia akan memberitahukan dan memberi beberapa ide agar dieksekusi lebih baik. Tapi sayang, jarang sekali menemukan bos seperti ini.

Dari beberapa tipe bos yang ada di atas, aku pernah mengalami semuanya. Ada bos yang dulunya sangat baik sekali sampai benci seubun ubunnya (yang dirasakan).

Jika ngomongin masalah baik, orang Jepang biasanya akan sangat baik dan justru membantu kita untuk berubah lebih baik. Tapi, ada juga beberapa dari kita yang ndableg sehingga membuat mereka marah. Dan gawatnya rasa marah ini bukan hanya ke orang yang salah, tapi orang benar juga ikut terbawa dampaknya.

Lalu bagimana cara menghadapi bos galak saat berada di perusahaan?

1. Berdoa

Jika dia marah, berdoa bahwa kemarahannya diredakan dan omongan dia sebenarnya saran agar kita semakin baik kedepannya.

2. Bayangkan jika dia berbuat konyol

Saat dia marah, bayangkan jika dia berbuat konyol. Hatimu akan tetap cool dan nggak terbawa emosi.

3. Muka harus plain atau kalo perlu merasa bersalah meskipun nggak salah

Jika dimarahi, orang Jepang akan marah sejadi jadinya. Dia akan meminta kita untuk merefleksikan bahwa kita salah dan harus menunjukan bahwa kita merasa salah dan dosa. Jangan sekali sekali menunjukan muka tersenyum atau senyum tipis karena kamu dikira menantangnya.

Untuk nomor 3, aku sering melihat rekan kerja tersenyum. Bukan karena nggak menghargai atau menantangnya, tapi karena merasa kebodohan dirinya sampai membuat kesalahan. Orang Jepang paling benci jika melihat orang Indonesia tersenyum ketika dimarahi.

4. Pasrah

Ini udah paling poll yang bisa kamu lakukan. Jika orang Jepang nggak menghargaimu, maka ya udah, pasrah saja. Toh yang mengurus rejeki bukan mereka, tapi Allah SWT kan?

Meskipun bos kita galak, suka marah dan hal kurang baik selalu menyertai di tempat kerjamu, selalu ingat beberapa omongan konyol rekan kerja.

  • Orang Jepang cuma kerja 2 tahun, kita kerja lama, biarkan saja, toh nggak lama ini balik lagi ke negaranya.
  • Kalo mereka macam macam dan kasar, laporkan ke dinas ketenagakerjaan. Biar di deportasi!
  • Marah cuma di kantor, diluar mah bodo amat.

Dari beberapa saran itu, lumayan juga diterapkan dalam hari hari kerjamu agar nggak terlalu stress.