Hal Unik di Jepang bagi orang asing (2)

Hal Unik di Jepang bagi orang asing (2)

INTERPRETER GADUNGAN – Mari kita lanjutkan lagi hal unik dan aneh yang ada di Jepang. Beberapa hal unik ini bisa saja membuatmu menggelengkan kepala karena nggak mengerti esensinya atau saking takjubnya. Salah satunya adalah hotel kapsul yang sempit, hotel yang sangat kecil berukuran 1-2 meteran.

Contoh lainnya adalah kulit orang Jepang yang diwarnai dengan warna hitam. Entah apa tujuan mereka. Tapi, yang aku lihat sih aneh dan nggak pantas malahan. Muka jadi aneh.

Lalu, apa saja keameham dan keunikan yang dimiliki Jepang?

Hal Unik di Jepang bagi orang asing (2)

Bagi kalian yang ingin membaca artikel hal aneh dan unik lainnya, kamu bisa baca di fujiharu.com.

1. Hotel kapsul

saking sempitnya tanah di area padat seperti Tokyo dan Osaka, beberapa pengelola membuat hotel kapsul agar unik dan tentunya bisa memberikan sensasi berbeda pada pelancong atau wisatawan yang berkunjung. Selain harganya yang miring atau hemat, tempatnya cukup nyaman juga lho.

Di Jakarta juga pernah ada lho, tapi sayang harus dirobohkan karena digunakan nggak sesuai peruntukannya. Jika di Jakarta kegunannya mirip dengan kostan. Cuma lebih banyak digunakan hanya untuk tidur saja.

2. Masker

Entah sakit atau nggak, banyak sekali orang orang yang menggunakan masker kesehatan. Aku sih mikirnya mungkin mereka lagi sakit, nggak mau ada debu yang masuk, menghindari kafunsho, belum make up, dll. Positif aja.

Banyak dari mereka yang mengunakannya. Aku juga beberapa kali menggunakan masker agar orang lain nggak begitu melihat aku yang belum mandi dan kusam. Haha.

Baca Juga: Hal unik di Jepang 5

3. Fashion Out the Box

Kamu harus jalan jalan di daerah Shinjuku dan sekitarnya untuk melihat berbagai fashion orang Jepang yang nggak biasa.

Dari mulai rambut yang berwarna warni sampai kulit yang diwarnai menjadi hitam atau lebih gelap.

Kalo cocok sih lucu, tapi kalo nggak, aneh aja ngelihatnya. Mungkin mereka fans anime tertentu atau memang jiwa seninya luar biasa besar.

4. Kamu berbuat baik pada mereka, maka akan selalu dikenang

Sebenarnya dimana mana juga sama ya. Di Indonesia juga sama. tapi, yang ini agak beda.

Aku memberikan baju batik pada seorang nenak teman baito di kyabetsu, dia begitu baik sampai membelikan bermacam macam sweater bagus buatku. Dan setiap minggunya dia menyiapkan sushi dan makanan Jepang lainnya khusus buat aku.

Awalnya nggak enak, soalnya aku juga cuma memberikan batik aja, nggak berharap lebih, tapi justru pikiran dia beda. Nggak enak juga jika sampai dia membelikan berbagai macam makanan atau baju untuk aku, padahal aku cuma memberikan batik. Makanya disela aku membuat makanan atau apapun, aku akan menyimpannya buat dia. Nama orang itu Kakumori san. Dia seperti ibu bagiku saat di Jepang dulu.

Baca Juga: Download Minna no nihongo edisi kedua

5. Bagi yang berhijab susah kerja

Ini nggak bohong dan nggak menakuti, lho. Temanku ada yang berhijab dan susah mendapatkan baito saat di Maebashi, Gunma. Dia berkali kali ditolak karena jilbabnya. Mungkin orang Jepang beranggapan bahwa jilbab tersebut memberikan rasa nggak aman (berita teroris) dan juga keamanan kali ya. Soalnya ujung kerudung ditakutkan masuk mesin atau apa gitu. Namun alhamdulillah temanku yangberjilbab bisa mendapatkan kerja di 7 Eleven setelahnya.

Maebashi kini lebih banyak diisi juga oleh orang orang yang berhijab, jadi informasi orang Jepang di daerah situ juga lebih banyak dan lebih terbuka.

6. Makanan sisa yang kadaluarsa besok, langsung dibuang

Jika di Indonesia, daripada dibuang karena kadaluarsa besok, lebih baik diberikan ke karyawannya, tapi ini nggak berlaku. Jika ada ikan atau bahan makanan apapun yang masih tersisa dan kadaluarsa besok, maka harus dibuang ke tempat sampah hari itu juga.

Aku kadang berpikir harus mengambil bahan makanan itu dari tempat sampah. Kenapa? Masih bagus kemasan dan masih enak kayaknya. Toh, kadaluarsa masih besok, jadi malam ini masih bisa digunakan. Tapi nggak berlaku bagi orang Jepang. Kualitas dan keamanan menjadi prioritas utama.

7. Diam adalah emas

Jika kamu bekerja di Jepang, diam adalah emas. Kamu akan dianggap nggak serius kerja jika mengobrol dengan rekan kerja. Sebenarnya tergantung kerjaan juga sih, jika menggangu kerjaan, maka jelas mengobrol haram hukumnya. Tapi, jika nggak berpengaruh, nggak apapa kali, itu pikirku.

Kejadian tersebut terjadi saat kami bekerja di pabrik kyabetsu. Kecepatan kita sangat cepat dan nggak bisa dibandingkan dengan orang Jepang sekalipun. Cuma, kekurangan kita adalah kita bekerja sekalian mengobrol biar nggak bosan. Tapi, bagi orang Jepang hal itu merupakan bentuk ketidakseriusan dalam bekerja. Come on, meskipun kita mengobrol, kerjaan kita lebih cepat dari kalian, bahkan 2 kali lebih cepat.

Baca Juga: Hal Unik di Jepang bagi orang asing (4)

8. Jangan puasa, nanti mati

Jika kamu puasa dan menjelaskan ke orang Jepang yang nggak mengerti Islam, maka kamu dikhawatirkan akan mati karena nggak makan dan minum. Bahkan mereka berbisik bahwa, “Udah, minum aja, toh nggak ada yang melihat.” Wakakakak.

Jika menyangkut puasa, aku selalu tertawa atau tersenyum. Soalnya ada aja hal hal unik yang menyertainya selama di Jepang. Misal jangan puasa, nanti mati; Makanlah ditempat tertutup biar orang lain nggak tahu; Khawatir karena puasa akan mengganggu pekerjaan, dll.

Tapi, ya tugas aku juga untuk menjelaskan sebisa mungkin. Malahan ada ibu ibu Jepang yang khusus menyiapkan makanan buka puasa untuk aku. Hihi.

Mungkin jika di kota besar karena banyak mengenal islam atau mengerti islam jadi nggak begitu menarik perhatian, tapi karena selama di jepang aku tinggal di daerah desa, jadi kontak langsung dengan islam nggak begitu sesering kota.

Baca Juga:

9. Jika akan makan, maka antri dulu

Jika kita akan makan di suatu restoran, maka kita akan mengantri terlebih dahulu, apalagi saat jam ramai makan.

Aku bekerja di restoran sushi yang biasanya ramai dengan pengunjung pada saat jam 11-14 dan jam 18-20. Disaat jam menunjukan jam tersebut, maka suasana akan ramai sekali. Orang yang mengantri makan akan dengan setia menunggu sambil berdiri di dekat kasir untuk dipanggil nomor antriannya.

10. Tempat wisata terjangkau

Bukan berarti di Indonesia nggak terjangkau ya, tapi kadang di Indonesia nggak masuk akal tiket masuk atau biaya parkirnya.

Selama di Jepang, aku memasuki beberapa tempat wisata murah harganya. Dari mulai sekitar 500 yen sampai 8000 yen untuk Universal studio, tapi sesuai dengan kualitas taman hiburan atau keindahannya.

Contoh kecil di Indonesia adalah kita beli minuman seharga Rp 4.000, tapi biaya parkirnya Rp 2.000. Kesel banget kan? Itu baru parkiran dekat Indomar*, bagaimana di tempat hiburan atau mall besar?

Itulah beberapa hal aneh dan menarik yang aku rasakan selama di Jepang. Semoga cerita ini bisa menambah informasi saat kamu ke Jepang nanti.Silahkan komen dan share jika berguna informasinya.

Baca Juga: Hal Unik di Jepang bagi orang asing (3)